​Untuk mempelajari Al-Qur'an, saya membeli tafsiran bahasa Inggris yang disebut The Meaning of the Holy Qur'an oleh Abdullah Yusuf 'Ali. Saya menggunakan beberapa interpretasi terjemahan daring bahasa Turki. Terkadang penafsirannya mirip satu sama lain, tetapi tidak selalu. Tak satu pun dari mereka menggantikan pembelajaran bahasa Arab. Sayangnya, kebanyakan orang tidak hidup cukup lama untuk berhasil menyelesaikan tugas yang begitu besar.

 

Mengapa seorang Kristen membaca Al-Quran? Untuk mengkritiknya? Untuk masuk Islam? Banyak teman Muslim saya ingin mengharapkan saya membacanya karena mereka percaya Al-Quran adalah kitab terpenting di dunia.

 

 Saya tidak ingin mengkritik Al-Qur'an. Saya ingin menjadi arif, bijaksana, rendah hati dan penuh doa. Apakah saya ingin menjadi seorang Muslim? Saya ingin tahu dan mengikuti Kebenaran, di mana pun saya menemukannya. Nasib saya tidak ditentukan oleh ras atau budaya saya atau orang tua atau takdir saya. Bagaimana jika saya punya pilihan? Jika saya bisa memilih kebenaran, saya ingin memutuskan setelah mencarinya dengan sepenuh hati.

 

Tujuan saya juga untuk mencari rasa hormat. Terlalu sering Muslim dan Kristen hidup di alam semesta paralel. Membaca Al-Qur'an dapat membantu membangun penghubung satu sama lain. Al-Qur'an mengatakan "jangan berdebat dengan Ahli Kitab melainkan dengan cara yang baik" (QS 29:46 Al-Ankabut).